Wednesday, September 8, 2010

Asinan Buah


Description:
Panas-panas begini enaknya bikin yang seger-seger ya. Apalagi setiap kali belanja, deretan mangga yang sedang melimpah di pasar selalu melambai-lambai menyapaku hi..hi..hi.. Jadilah aku beli 1 buah mangga setengah mateng dgn ukurannya besar banget untuk dibuat asinan. Setelah dikupas kok kuning, ya wis lah yg penting ada asem2nya. mau beli nanas kok males ya, kebesaran. Mengingat yang makan cuma berdua ini he..he..he....

Ingredients:
2 sdm ebi kering, sangrai haluskan
200 gr gula pasir
1 bh bawang putih, geprek
1 sdm cabai halus (atau sesuai selera)
500 ml air
3 sdm cuka

1 bh mangga ukuran besar
2 bh apel
1 bh ketimun
1/2 bh nanas (aku nggak pakai)

Directions:
1. Rebus air, gula, bawang, cabai halus, dan ebi sampai mendidih dan harum. Dinginkan. Masukkan cuka, aduk rata.
2. Kupas dan iris buah sesuai selera.
3. Masukkan ke dalam air rebusan bumbu. Diamkan di dalam kulkas minimal 4 jam. Sajikan.

Friday, September 3, 2010

The Biggest Problem (is in Other People's Minds)

The Biggest Problem

(Is in Other People’s Minds)

by Don Haynie

 

My brother Bobby never listens when I talk;

Pays close attention though, and watches like a hawk.

Took some time for my hands to learn the signs,

But now the two of us, we get along fine. 

Bobby's biggest problem is in other people's minds;

We do things we like to do and have a great time.

Some kids stay away,

But if they knew him they would find Bobby's biggest problem really is in other people's minds. 

I've known Rosa for a year or so by now;

We've been all around,

I sometimes wonder how the doors and the stairs give us trouble with her chair.

It may take longer, but we go everywhere.

Rosa's biggest problem is in other people's mind;

We go where we want to go and have a great time.

Since this city's builders didn't think when they designed,

Rosa's biggest problem really is in other people's minds.

Angie reads to me the poetry she loves;

Hands brush the pages with the gentleness of doves.

Sings me a song from the piano clear and strong,

She's never seen me, yet she's known me all along.

Angie's biggest problem is in other people's minds;

We go hiking, we go swimming, in the summer sunshine,

Anyone can see I'm lucky she's a friend of mine.

And that Angie's biggest problem is in other people's mind.

Sometimes the biggest problem is in other people's mind;

Be exactly who you are, and you'll do just fine.

Things may look impossible, but try and you will find

That the biggest problem really is in other people's, other people's mind –

Someday we will change those people minds!

 

 From Free to be…A Family by Marlo Thomas and Friends.

 

 

Anakku Sekar (6tahun) jadi bengong dan berkaca-kaca ketika pertama kali membaca puisi, tepatnya lirik lagu diatas. Sepertinya dia baru tersadar dari sesuatu. Aku jadi kaget, tidak menyangka responnya akan begitu. Sekar langsung bisa menangkap makna yang tersirat dalam kata-kata dan dalam gambar illustrasi di buku itu. Ternyata anakku sangat sensitif untuk urusan empati begini.

Aku hanya ingin mengajarkan hal sederhana tentang menerima perbedaan fisik teman dengan bijak. Dalam hal ini aku tidak mau menyebutnya kekurangan karena aku tidak mau memberi kesan negatif ke Sekar tentang cacat fisik seseorang. Aku bilang mereka berbeda, sama seperti aku dan Sekar punya rambut berbeda. rambutku lurus dan rambut Sekar agak ikal (dia menyebut dirinya keriting ) dan kami baik-baik saja dengan perbedaan itu. Sama seperti mereka yang bisu, tuli, lumpuh, atau buta mereka berbeda dengan Sekar atau anak-anak lain tapi mereka punya kelebihan lain yang Sekar tidak punya misalnya mereka bisa bahasa isyarat atau membaca huruf Braille. Aku bilang mereka hebat jadi tidak perlu dikasihani. Yang paling penting mereka bahagia dan membuat orang lain bahagia juga. Diakhir pembicaraanku dengan Sekar, dia bilang “The important thing is they are happy no matter what”

 Bagus, tahap pertama pemberian doktrinku sudah diterima dengan baik. Selanjutnya tahap kedua tentang bagaimana reaksinya jika bertemu langsung dengan orang-orang yang aku maksud. Semoga berjalan sesuai harapanku. Sebenarnya dulu dia pernah aku ajak ke deaf camp di Aspen, camp untuk orang bisu tuli. Tapi sepertinya saat itu dia masih terlalu cuek untuk melihat perbedaan. Itulah perpaduan yang aneh dari Sekar cuek tapi sensitif he..he..he…