Tuesday, December 31, 2013

Selamat Tahun Baru 2014




Tidak terasa hari ini aku berada dipenghujung tahun 2013. Tahun ini seperti tahun 2012 waktu setahun terasa sangat cepat berlalu. Tahun 2012 ketika aku menunggu kelahiran anak ke duaku, Elang dan romantika membesarkan bayi lagi setelah 8 tahun absen membuat tahun 2012 terasa sangat cepat. Lalu tahun 2013 persiapan mudik pertama kali dengan bayi (12 bulan 2 minggu), urusan rumah (renov & bersih2 sampai dijual dan pindah ke tempat baru), mudik, backpakeran selama di Indonesia, wiuuh... Kalau diingat lagi bulan2 sibuk itu rasanya nggak sanggup aku melakukannya lagi. Ngebayanginnya aja bikin tulang2ku serasa pegel & linu seketika ha..ha..ha... Momen-momen sedih  kehilangan keponakan pertamaku & kakak ipar tercinta yg sempat membuatku selalu menagis kalau ingat beliau yg bersamaan dengan lahirnya keponakan kembarku tak akan membuatku melupakan tahun 2013. Dan yang paling berkesan di tahun 2013 selain mudik dan ketemu teman2 tercinta & keluarga terkasih tentunya adalah tiba-tiba di bulan Mei kami dapat banyak teman baru dari Bali yang membuat hidup kami semakin berwarna, indah.... :) Thanks guys....

Tahun baru nggak banget tanpa resolusi dong ya?? Seperti tahun-tahun sebelumnya benang merah resolusiku cuma satu, “Berguna buat orang-orang di sekitarku.” Bukan apa-apa aku hanya ingin menjadi contoh hidup buat anakku Sekar (sekarang ada Elang juga meskipun dia masih terlalu kecil untuk mengerti) bahwa hidup kita bukan milik kita sendiri tapi jadi bagian dari alam sekitar kita, jadi ambilah peranmu. Ciee... gitu bahasa kerennya. :) Beberapa bulan sblm 2013 berakhir, ideku ini sempat diuji dan membuatku berpikir lagi sudah benarkah langkahku. Tapi kembali lagi ke pepatah belum tentu maksud baik kita cocok & ditanggapi baik oleh orang lain. Anggap saja frekuensinya tidak sama jadi terjadi arus pendek kalau menurut istilah elektronik. Toh ide awalnya aku tidak akan mengharapkan apa-apa jadi kalau dapatnya umpatan ya harus diterima lalu masuk tong sampah ha..ha..ha.. No hard feelings!!

Secara garis besar target-targetku tahun 2013 ini terpenuhi dengan hasil yg jauh dari hasil yg berani harapkan. Sedangkan hal-hal kecil yg aku rasa aku bisa raih tahun ini malah tidak terealisasi. Heemmmm memang aneh ya cara Tuhan bekerja. Dia tahu apa yg terbaik buat kita. So tahun 2014 segera datang beberapa saat lagi. Saatnya kita bersiap-siap menghadapi misteri baru tahun mendatang dengan lebih sukacita. Semoga Tuhan memberi kita kekuatan untuk menghadapinya apapun yang akan terjadi. Sehat, bahagia, & sukses buat teman-teman dan keluargaku semua. Selamat Tahun Baru 2014!!!

Thursday, February 14, 2013

Bolu Gulung Klasik

Ingat bolu gulung selalu ingat budhe-budheku, tepatnya kakak-kakak perempuan mamaku. Mereka begitu piawainya membuat beraneka ragam jajanan menarik dan lezat menurut lidah kecilku kala itu. Kini semua hanya tinggal kenangan karena beberapa budheku sudah dipanggil Tuhan dan kalaupun masih hidup beliau-beliau sudah sangat sepuh dan sudah tidak seproduktif dulu lagi.
Dalam benak dan alam bawah sadarku bolu gulung yang paling enak adalah bolu gulung dengan filling selai nanas. Nah kali ini aku pakai resep bolu gulungnya mbak Rachmah Setyawati yang aku modifikasi sedikit dibagian fillingnya. Terimakasih ya mbak......
Eh di latar belakang foto bolu gulungku kelihatan alat "perang" cantik kan.... Itu hadiah dari mbak Aning & mas Sonny yang kemarin sempat jadi tim pengicip bakpia pathokku itu lho.... Aduh senangnya hatiku dapat alat2 cantik itu. Terimakasih ya.....

Bahan :
10 Kuning telur
5 putih telur
185 gr gula kastor (gula pasir diblender)
1 sdm emulsifer

120 gr tepung terigu
1 sdm susu bubuk
1 sdm tepung maizena

160gr mentega, lelehkan


Cara membuat : 
1. Kocok telur dan gula dengan kecepatan sedang sampai setengah mengembang, lalu masukkan emulsifier kocok lagi sampai mengembang dan kental.
2. Masukkan bahan kering yang sudah diayak sedikit-sedikit, tetap dengan kecepatan mixer sedang sampai tercampur rata dan kental. Matikan mixer.
3. Masukkan mentega cair sedikit-sedikit, aduk rata dengan spatula. Masukkan dalam loyang 30x30x5 cm yang telah dialasi kertas roti dan dioles mentega.
4. Panggang dengan oven yang sudah dipanaskan terlebih dahulu (170-175C atau 340F). Panggang sampai matang dan kuning kecoklatan di bagian atasnya.
5. Keluarkan dari oven dan dinginkan. Olesi bagian bawah cake dengan selai nanas gulung padat dengan serbet. Masukkan ke dalam kulkas sebelum dipotong.

Friday, February 8, 2013

Lepet Kacang Beras


Dingin-dingin pengennya ngunyah melulu....
Apalagi sejak aku menyusui Elang jadi lapar melulu dan harus mengunyah tiap jam.
Gimana tidak Elang menyusu juga tiap jam, kayak snacking aja ya hi..hi...hi.. Untungnya berat badan dan pertumbuhan yang lain normal.
Foto seperti biasa aku ambil pakai kamera handphoneku yang selalu setia menemaniku kemana saja tanpa editing hanya dituambah tuliusan namaku saja. Jadi harap maklum ya kalau kadang bagus kadang terlalu redup seperti gambar di atas yang diambil ketika matahari masih malu-malu keluar. :)
Bahan :
Beras ketan putih 250 gram, rendam semalam, tiriskan
Kalapa muda 1/2 butir, kupas, parut memanjang
Kacang beras 50 gram, rendam semalam (aku pakai adzuki bean)
Garam secukupnya
Daun kelapa/janur secukupnya (Aku pakai daun bambu krn tidak ada yg jual janur)
Tali untuk mengikat
Cara membuat :
1. Campur beras ketan, kelapa muda, kacang beras, dan garam. Aduk rata.
2. Ambil dua lembar daun bambu, bentuk melingkar. Katupkan salah satu sisinya untuk bagian alas. Isi dengan campuran ketan, tutup rapat dan ikat kuat dengan tali.
3. Rebus hingga matang kurang lebih selama 3 jam. Angkat dan tiriskan.
Sajikan

Thursday, February 7, 2013

Peanut Butter Chocolate Ball


Sejak mengurangi bahan makanan hewani (kalau tidak mau disebut vegetarian) dalam acara masak-memasakku sehari-hari, aku jadi harus sering membaca dan mencari tahu sumber protein nabati apa saja yang bisa aku sajikan dengan rasa enak. Biji wijen(sesame seed) & biji hemp (hemp seed) yang konon adalah superfood karena banyak mengandung protein menjadi sumber inspirasi di resepku kali ini. Kalau biji wijen/sesame pasti sudah banyak yang tahu tapi apa sih hemp? Bisa dilihat di sini
Ini salah satu resep camilan cukup sehat, mudah, dan murah buat anak-anak. Kalau tidak suka manis bisa dipilih jenis coklatnya. Sekar bisa dengan mudah bikin sendiri karena tinggal aduk & cetak serta sedikit bermain dengan microwave. Aku kebetulan nemu selai kacang baru (bukan kemasan) alias baru saja digiling yang bahannya cuma kacang tidak ada tambahan bahan lain seperti butter dan gula. Eh bisa juga pakai almond butter lho, yg lebih tinggi kandungan proteinnya.

Bahan :
1/3 cup peanut butter/almond butter
Bisa dibuat sendiri dari kacang sangrai yg digiling sampai halus.
1/3 cup semisweet chocolate/milk chocolate dilelehkan
Bisa juga pakai nutella tapi hasil akhirnya jadi agak lengket/terlalu lunak.
1/8 cup biji wijen , sangrai sebentar (sesame seed)
1/8 cup hemp seed (kalau tidak ada bisa diganti wijen saja)
Kelapa parut kering secukupnya

Cara :
1. Lelehkan coklat dengan
- Microwave : nyalakan microwave 15 detik lalu buka & aduk, masukkan lagi 15 detik, buka & aduk lagi. Lakukan sampai semua coklat leleh.
- Double boiller : Didihkan air dengan panci, kecilkan api. Taruh panci/mangkok lain untuk melelehkan coklat. Lakukan sampai coklat leleh.
2. Masukkan selai kacang, biji wijen, & biji hemp. Aduk rata lalu masukkan dalam lemari pendingin kira-kira selama 1 jam.
3. Keluarkan dari lemari pendingin lalu bentuk bulat kecil-kecil dengan scoop ice cream kecil. Gulingkan di atas kelapa parut kering, ratakan. Kalau tidak suka kelapa parut bisa diganti coklat bubuk.
4. Siap disantap!!


Tuesday, February 5, 2013

Kue Ku/Kue Thok Bentuk Bunga


Hari ini coba buat kue Ku atau kue Thok tapi dimodel bunga seperti kue Seruni khas Makasar. Tidak perlu ditanya lagi aku suka bunga sampai-sampai anakku aku beri nama Sekar yang artinya bunga. Resep kulit aku pakai resep kulit kue Seruninya mbak Hesti (lagi) :) Makasih lagi ya mbak.... Resep isi sama dengan resep isi bakpia pathok kemarin. Mari silakan dicoba.....

Bahan kulit :
300 gr tepung ketan
3 sdt gula pasir halus
1/2 sdt garam
200 ml santan, direbus tapi tidak sampai mendidih
24 bh daun pisang bentuk persegi (kira-kira 4cmx4cm)
Bahan isi :
100 gr kacang hijau kupas, rendam semalam
150 ml santan kental
1/8 sdt garam
100 gr gula pasir
1 sdt vanilla ekstrak
1 lbr daun pandan


Cara membuat : 
Isi :
Kukus kacang hijau yg sudah ditiriskan sampai mengembang dan lunak. Tuang dalam panci berbeda, campur dengan bahan isi lainnya, masak sambil terus diaduk2 sampai adonan kalis. Mauskkan minyak, aduk rata, lalu matikan api. Setelah adonan dingin bagi adonan menjadi 24 bh, bentuk bulat.
Kulit :


1. Campur santan panas, gula, dan garam. Aduk sampai gula dan garam larut. 
2. Tuangkan sedikit-sedikit ke dalam tepung ketan sambil diaduk sampai rata dan bisa dipulung2. Kalau tepung ketan kadar airnya relatif tinggi kemungkinan 200 ml santan akan sisa, jadi ketika mengaduk adonan sambil dirasakan kira2 cuma sampai bisa dipulung saja, tidak terlalu cair.
3. Bagi adonan menjadi 3 bagian, beri warna hijau, merah, dan biarkan putih. Tiap-tiap bagian warna bagi lagi menjadi 8 buah.
4. Ambil 1 buah adonan kulit, pipihkan. Isi dengan adonan isi, bulatkan, dan cubit melingkar dengan ibu jari dan telunjuk sampai terbentuk kelopak bunga.
5. Alasi dengan daun pisang, kukus selama 10 menit. Buka kukusan tiap 2 menit agar adonan tidak mengembang.

Saturday, February 2, 2013

Bakpia Pathok


Siapa bilang di Colorado tidak ada bakpia pathok..... :p
Begini ini kalau hidup di rantau, setiap saat ada saudara atau teman "pamer" makanan nusantara, saat itu juga kok jadi pengen.... :D Nah bulan Desember lalu adik bungsuku menikah. Sayang aku tidak bisa menghadirinya karena Elang anakku masih terlalu kecil. Sorry bro.. :( Nah setelah itu mereka bulan madu ke Jogja dan biar afdol bawa oleh-oleh bakpia pathok dong... Waktu jadwal Sekar & Elang skype-an sama eyangnya aku kena pamer dan tak bisa mengelak untuk ngiler :D
Setelah googling bertemulah aku dengan resep ini, dan karena resep inilah aku bertemu dengan blognya mbak Hesti di http://hesti-myworkofart.blogspot.com yang keren dan berisi resep-resep nusantara kegemaranku. Terimakasih ya mbak Hesti..... Eh aku dapat pesanan lho dari teman Indonesia yg tinggal di Pasadena, orang asli Jogja pula he..he..he...
Resep aku modifikasi sedikit dari resep aslinya tapi secara prinsip tidak merubah apapun.

Bahan isi :
100 gr kacang hijau kupas, rendam semalam
150 ml santan kental
1/8 sdt garam
100 gr gula pasir
1 sdt vanilla ekstrak
1 lbr daun pandan
Bahan kulit :
125 gr tepung terigu protein sedang
65 gr tepung terigu protein tinggi
2 sdm gula pasir
¼ sdt garam
100 ml air
75 ml minyak goreng
125 ml minyak goring untung merendam adonan
Bahan lapisan :
65 gr tepung terigu protein sedang
25 ml minyak goreng
½ sdm margarin

Cara membuat :
1. Kukus kacang hijau yg sudah ditiriskan sampai mengembang dan lunak. Tuang dalam panci berbeda, campur dengan bahan isi lainnya, masak sambil terus diaduk2 sampai adonan kalis. Mauskkan minyak, aduk rata, lalu matikan api. Setelah adonan dingin bagi adonan menjadi 25 bh, bentuk bulat.
2. Bahan lapisan : Campur semua bahan lapisan, aduk rata. Bagi adonan menjadi 25 bh. Sisihkan.
3. Bahan kulit : Panaskan air tapi tidak samapi mendidih, masukkan gula dan garam, aduk sampai larut. Tuangkan dalam terigu, aduk sampai rata. Masukkan minyak, uleni sampai adonan kalis. Bagi adonan menjadi 25 bh.
4. Ambil satu buah adoana isi, tipiskan, lapisi dengan adonan lapisan, lipat bentuk amplop (atas, bawah, kanan, kiri) Bulatkan ujung2nya lalu masukkan dalam minyak rendaman. Diamkan kurang lebih selama 15 menit. Lakukan sampai adoanan habis.
5. Ambil satu adonan dari rendaman minyak. Tipiskan, isi dengan adoana isi, bentuk bulat. Lakukan sampai adonan habis.
6. Panaskan oven denga suhu 200C (390F). Panggang adonan yg sdh diisi selama 10 menit. Balik adoanan, panggang lagi selama 5 menit.