Dulu waktu masih di Indonesia setiap ada pendeta kotbah ttg makna Natal dan waspada terhadap budaya sekulerisme di hari Natal, aku oke-oke aja. Lha memang kami sekeluarga tidak pernah hingar-bingar kalau ngrayain natal. paling ke gereja pas Christmas eve habis itu pulang sambil ngobrol di depan pohon natal. Itu aja, nggak ada kado, dinner, apalagi party.....
Sampai tahun lalu ketika sudah pindah kesinipun kami masih biasa-biasa aja. Tahun lalu kami masih tinggal di rumah bossnya suami, dan teman2 juga masih segelintir. Paling waktu itu aku cuma melihat perbedaan pada antrean kasir hampir di semua pusat perbelanjaan antreannya seperti ular. panjang banget, kata Sila waktu itu, mereka-mereka yang lagi antre itu sedang heboh belanja kado Natal. Dalam hati enak bener ada yang kasih kado ya he..he...
Tahun ini semua berubah. Dari awal bulan Desember sudah mulai berdatangan undangan christmas party buat kami. Pertama-tama senang ada yang berbeda dengan natal tahun ini. Tapi lama-lama capek juga ya kalau terus-terusan party. Mana potluck lagi, maksudnya yang datang juga harus bawa makanan, bukan cuma tuan rumah yang masak. Jadi kebayang kan aku masak istimewa terus. Mereka minta aku bawa masakan Indonesia biar unik katanya. Untung aja persediaan bahan masih banyak di freezer.
Belum lagi aku harus cari kado natal buat mereka, dan juga buat gurunya Sekar. Ini yang berat karena kata Sila kalo dikasih hadiah bagus takutnya nyogok, trus kalo dikasih hadiah biasa takutnya dibilang murahan. Repot kan suamiku, tapi bener juga. Akhirnya keputusan kami, aku bikin Nastar dan kastengel untuk kado natal buat teman-teman. Huuuh bisa ngebayangin nggak gimana aku terus berkutat dengan tepung dan teman-temannya selama beberapa minggu. Mana yang dikasih banyak lagi. Tapi syukur semua segera berlalu. Urusan nastar dan kastengel selesai tadi malam. Hari ini ada dinner lagi, aku harap ini yang terakhir. Malam ini aku mau bawa rolade beserta gravy-nya, aku nemu resepnya di internet. Sambil nulis ini aku sedang menunggu ketanku masak untuk aku buat lemper. Hhm.. yam..yam... Untung Sila mau berbaik hati jemput Sekar sekolah, jadi aku agak santai.
Selain jadi busy....busy....busy.....hal positifnya ada juga sih kami jadi lebih akrab, dan mereka bisa lebih mengenal aku yang lumayan pendiam. Cie....pendiam karena aku selalu ngomong hati2 takut salah ngomong kalau pake bahasa inggris, ha...ha...ha... maklum gagu he...he....
Aku jadi berpikir kalau sibuk-sibuk begini terus kapan ya kami merenung ttg makna Natal, mensyukuri kasih Tuhan buat kami, membuat komitmen agar lebih baik lagi di tahun depan dsb...dsb....dsb...... Yang ada hanya bahagia sesaat pas party bisa ketawa-ketiwi, kemudian senewen karena kerjaan nggak ada habis-habisnya.
Tuhan ajar kami selalu ingat bersyukur kepada-Mu dalam keadaan sesibuk apapun.
Merry Christmas and Happy New Year 2008
God always loves you all
No comments:
Post a Comment